Segala sesuatu yang merintangi maksud dan tujuan harus disingkirkan - Bung Tomo(Soerabaia-Indonesia id, 10 Nov 1945)

Tanadi Santoso : Wiraswasta

| Thursday, September 2, 2010

Dulu saat saya kost di daerah gebang surabaya timur,Saya suka mendengar ulasan Pak Tanadi Santoso di PAS FM, karena sekarang jarang bisa dengerin radio, dan tidak tahu persis jadwalnya on airnya, jadi saya lebih sering membka websitenya dan mengikuti di FB, inilah ulasanya.


Pada jaman yang semakin kompetitif ini, menjadi wiraswasta tidaklah semudah 25 tahun lalu. Persaingan semakin tajam, situasi ekonomi tidak mendukung, teknologi merubah gaya hidup semua orang. Pulangnya generasi muda dari kuliah di luar negeri, perubahan politik ekonomi Indonesia, dan semakin merebaknya Framchise model, membuat semakin sulitnya orang yang mau memulai bisnis baru dari nol. Setelah 24 tahun lebih menjadi “entrepreneur”, saya mencoba berbagi beberapa pemikiran untuk teman2 yang baru memulai atau akan memulai bisnisnya sendiri.

1. Kesempatan adalah kunci utama. Opportunity is the key. Tangkaplah kesempatan yang sesuai dengan “Passion” anda, carilah kesempatan yang sesuai dengan kemampuan anda. Kesempatan jadi kunci utama, ketajaman orservasi dan kejernihan analisa dibutuhkan untuk memilih kesempatan yang ada.

2. Lakukan saja. Just Go Do It. Tindakan, eksekusi, action, pada saat awal dari sebuah bisnis kecil, jauh lebih penting dari strategi yang komplek. Kerjakan, perbaiki kalau salah, lakukan dengan lebih baik lagi, dan mengalir. Lupakan “rencana jangka panjang”, perhatikan kelakuan anda hari ini, minggu ini. Perbaiki produk, layanan, dan sikap anda melayani pelanggan. Fokus pada tindakan. Kesalahan adalah hal lumrah, perbaiki secepatnya, dan lakukan lagi.

3. Jual, jual, jual. Selling is more important than Marketing. Menjual adalah kemampuan kunci yang harus ada pada setiap wiraswasta. Bakat alam atau pelatihan, tetap saja salesmanship adalah kunci utama pada pengembangan awal seorang entrepreneur. Word Of Mouth, referensi, dari mulut ke mulut (dari email ke facebook), adalah satu2nya marketing yang cocok. Iklan TV atau koran, sering terlalu mahal untuk kebanyakan wiraswasta baru. “Story” adalah senjata kuat untuk menebarkan “Core Talkable Difference” bisnis anda pada “Segmen Market” anda.

4. Carilah karyawan yang mencintai pekerjaannya dan percaya pada visi anda. Hire people who embrace your vision. Saat perusahaan masih kecil, kita tidak mampu mencari profesional yang mahal, maka penting untuk bisa memilih karyawan yang percaya dan cinta pada apa yang kita kerjakan. Kita membutuhkan skillset yang pas untuk setiap pekerjaan, tapi pada awal sebuah bisnis, kita butuh orang yang bisa “all round”, bisa macam2, dan yang terpenting punya semangat dan optimisme dan keyakinan yang tinggi akan suksesnya bisnis kita.

5. Carilah teman, sahabat, network yang mendukung bisnis anda. Build good Network. Kenalilah orang kunci yang bisa mensupport bisnis anda, bentuk jaringan persahabatan yang tepat. Jangan hanya berharap dari mereka, tapi lakukan hal2 yang menguntungkan mereka. Jadikan mereka sahabat, jadikan mereka laskar bisnis anda.

6. Belajar, belajar, belajar. Learn, re-Learn and keep Learning. Semua pemula selalu punya banyak kesalahan, baik asumsi ataupun proses berbisnis. Belajar, dan perbaiki, dan lakukan lagi. Apalagi bila anda sukses, seribu peniru akan memasuki bisnis yang sama dengan anda. Belajar yang berkesinambungan, baik dari membaca, tanya orang, ikut seminar, internet, ataupun cara apapun lainnya, selalu akan menjadi kunci untuk memperkaya kemampuan bisnis kita, menjadi lebih kompetitif, lebih tajam, lebih hebat dalam berbisnis.

7. Menggapai Langit, Menginjak Bumi. Dream high, but keep your feet to the ground. Setiap bisnis dimulai dengan mimpi. Tetapi kita harus selalu ingat akan realitas, dan “menginjak bumi”. Kerendahan hati dan tingginya mimpi harus diseimbangkan dalam melakukan bisnis. Peliharalah mimpi anda, hari yang menyakitkan dapat diobati dengan mimpi indah saat akan masuk tidur. Mimpi dan optimisme adalah obat kita menghadapi pahitnya awal bisnis.

8. Bertahanlah, awal bisnis selalu sulit. Try to Survive. Sementara semua buku bisnis mengajarkan “segmentation, targeting, positioning, branding, differentiation” dan seterusnya, kita bertahan pada hari ini makan apa, besok jual apa, dan bagaimana membayar tagihan listrik ini. Data amerika: 51 persen bisnis tidak bertahan dalam 5 tahun pertamanya, itupun termasuk franchise dan bisnis kedua atau ketiga dari orang yang sudah sukses. Saya kira buat pengusaha awal hanya 1 dari 5 pebisnis awal yang mampu mempertahankan bisnisnya pada 3 tahun pertama. Penghematan pengeluaran, fleksibilitas untuk berkompromi, merubah arah bila tidak tepat, dan keteguhan untuk terus berjalan, adalah hal2 yang akan membuat kita mampu bertahan pada awal bisnis kita.

9. Selalu optimis dan bersikap positip. Positive Thinking and Opimism. Kemampuan kita merangkul kesulitan, menghadapai kepahitan, menerima kegagalan sementara dengan dada terbuka, serta selalu optimis bahwa kita bisa dan besok adalah hari yang lebih cerah adalah hal yang penting. Pandangan bahwa sukses hanya tinggal ditikungan jalan depan, menjadikan perjalanan kita lebih dapat ditolelir, lebih mampu kita lewati, betatapun sulitnya. Terbukalah akan setiap kesempatan, dan siaplah akan segala malapetaka. Jangan pernah putus asa.

10. Mengharap keberuntungan. Expect Luck. Betapapun tidak percayanya kita pada faktor tersebut, tetap saja faktor “x” ini menjadi salah satu kunci penting sukses tidaknya bisnis anda. Timing yang pas, kenal orang yang tepat, kebetulan yang tidak terduga, dan banyak hal yang tidak kita perkirakan bisa membuat bisnis kita menjadi jauh lebih sukses atau jauh lebih buruk dari rencana semula.

Itulah 10 hal yang saya anggap penting dalam memulai bisnis baru. Tentu, doa dan keyakinan anda pada Agama masing2 menjadi kunci spiritual dan emotional yang penting, bahkan saya yakin banyak yang akan menganggap hal tersebut adalah nomor satu dalam kehidupan bisnisnya.

Catatan ini saya buat untuk jenis bisnis baru kecil yang dimulai dari awal, bukan untuk para “franchisee” dan bukan untuk bisnis besar yang membutuhkan 10 Milliard Rupiah atau lebih untuk memulainya. Pada jenis Franchise dibutuhkan keteguhan mengikuti aturan main franchisornya, dan untuk bisnis besar dibutuhkan “Business Plan” yang lebih detail.

Setiap pemimpin atau wiraswasta membutuhkan kemampuan teknis, kemampuan analisa dengan ketepatan keputusan, dan kemampuan emotional dalam mengembangkan bisnisnya. Membutuhkan knowlgde, skill dan attitude yang pas. Ada banyak buku, video, semiar, pendidikan pendek dan panjang yang akan mempertajam kemampuan kita dalam berbisnis, saya hanya mencoba mengawali 10 hal yang saya anggap penting dalam memulai bisnis baru. Selamat berbisnis, salam sukses selalu.

*Tanadi Santoso.

Refleksi ini adalah hasil pemikiran saya, dan ditulis untuk teman2 pebisnis baru dan yang merencanakan masuk dalam bisnis baru. Semoga membantu.

0 comments:

Post a Comment